Nilai Try Out SBMPTN 2015 "Sukses adalah Kita"


Nilai IPA


download nilai IPA


Nilai IPS


download nilai IPS

Ruang Kelas Roboh, Murid Madrasah Sepekan Belajar di Mushola

Siswa madrasah membaca buku di perpustakaan.
REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG--Ruang kelas Madrasah Tsanawiyah Persatuan Umat Islam (PUI) milik Yayasan Persatuan Islam (Persis) yang ada di Desa Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Subang, Jabar roboh karena dimakan usia. Para siswa pun terpaksa belajar di mushola selama sepekan terakhir.
Winanda, salah satu pelajar kelas IX mengatakan, robohnya bangunan kelas itu terjadi sejak sepekan terakhir. Beruntung, saat bangunan tua itu roboh, para siswa sedang tidak berada di kelas.
"Kami sedang istirahat, saat kelas kami roboh," ujarnya, Kamis (13/11).
Belajar di mushola, lanjutnya, sangatlah tidak nyaman. Pasalnya, siswa harus belajar dengan posisi duduk membungkuk. Bahkan, ada yang sambil tengkurap.
Dia berharap, kondisi ini akan segera berlalu. Supaya, para siswa kelas sembilan ini bisa belajar dengan nyaman di kelas. Namun, sepertinya keinginan tersebut agak sulit terealisasi. Karena, sudah sepekan ruangan itu roboh sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan segera diperbaiki.
Ketua Yayasan Persatuan Islam Ciasem Koko Syahrudin mengatakan, madrasah tersebut memang sudah berusia 40 tahun. Selama itu, madrasah tersebut tidak pernah mendapat bantuan untuk renovasi.
"Jadi, robohnya ruang kelas akibat konstruksi bangunan yang sudah lapuk," ujarnya.  
Sebenarnya, lanjut Koko, pihaknya sudah berulang kali melaporkan kondisi madrasah tersebut ke Kementerian Agama setempat. Namun, sampai saat ini belum ada tanggapan yang serius.
Termasuk, soal robohnya ruang kelas sembilan ini, sudah dilaporkan juga. Baik ke Kemenag maupun Pemkab Subang. Pihaknya berharap, dengan kejadian ini supaya ada tanggapan yang cepat.


Metode Smart Bowling Penyalur Keaktifan Anak

Oleh : Taufik Abdullah (Tim Pusat Pengembangan Sekolah & Tenaga Pendidik Makmal Pendidikan – Dompet Dhuafa / @pendidikberpena) 

Guru sering menemukan fenomena siswa yang tampaknya sulit menerima pelajaran, bahkan melihat siswa yang lesu atau tidak semangat saat pembelajaran. Saat menghadapinya, kadang guru sering  menganggap bahwa titik masalah berada pada siswa.  Menganggap bahwa siswa-siswa tersebut adalah tipikal individu yang slow learner atau lamban belajar? 

Pernahkah kita berpikir bahwa kesalahan justru berada pada guru, guru yang memberi dan memfasilitasi pembelajaran. Mari sedikit merendahkan hati dan mencoba berpikir bahwa kita sebagai guru masih harus bebenah diri demi anak didik. Sebagai guru, saat kita menganggap bahwa kita baik-baik saja dan tidak perlu bebenah diri dalam menjalankan amanah, maka jangan pernah berharap tinggi kepada anak-anak didik. 

Melihat anak yang sulit menerima pelajaran, lesu atau tidak semangat saat proses pembelajaran mengharuskan guru mengahadirkan metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat memicu rasa ingin tahu siswa. Ketika dua hal ini bisa dilakukan guru, maka pembelajaran di kelas akan menyenangkan. Bukankah dengan melakukan hal itu membuat guru disukai oleh murid dan membuat pekerjaan menjadi terasa mudah dan menyenangkan. 

Menghadirkan pembelajaran menarik dan menyenangkan memang tidak mudah. Hal inipun saya rasakan ketika menjadi seorang guru di pedalaman lampung satu tahun lalu. Terlebih lagi saya bukan lulusan guru, justru hal ini mengharuskan saya untuk terus belajar. Untuk menghadirkan metode yang menyenangkan dan kreatif, perlu  ada rasa cinta dulu terhadap profesi guru, guru harus mengetahui tentang psikologi anak usia sekolah dasar. Dunia anak sarat dengan keingintahuan yang teramat besar, menuntut guru memberikan cara mengajar yang kreatif. Melihat dunia anak yang mempunyai  kenistetik besar membuat saya berupaya menyalurkan keaktifan anak-anak tidak hanya diluar dalam kelas, tapi juga saat belajar di kelas. Saya menamakannya metode Smart Bowling.  Metode ini saya gunakan ketika mengajar bahasa Inggris. Metode ini juga  mengharuskan guru untuk membuat media pembelajaran, medianya sangat mudah cukup dari bahan bekas seperti Kaleng susu atau botol susu. Kaleng susu atau botol susu itu dihias biar lebih menarik, bisa dengan kain flannel atau lainnya. Di bagian badan kaleng atau botol susu tadi di tuliskan kosa kata atau vocabulary yang nanti akan dihafal oleh siswa. Anak-anak dapat menambah kosa kata bahasa Inggris melalui metode ini. 

Menggunakan metode ini cukup sederhana, persis seperti permainan Bowling. Kaleng atau botol susu yang sudah dihias dan dibubuhi kosa kata tadi dijejerkan di depan kelas. Kemudian anak-anak dibagi kedalam 2 tim (bisa lebih). Masing-masing tim mendapat kesempatan untuk melempar kaleng atau botol susu tadi dari jarak yang sudah disepakati. Kaleng atau botol yang terjatuh diambil kemudian ambil dan diambil dan membacakan arti dari kosa kata yang ada di botol atau kaleng susu tadi.


Metode ini cukup mendukung kegiatan anak yang cenderung tidak bisa diam. Dengan metode ini kenestetik mereka tersalurkan, anak-anak juga senang belajar sambil bermain. Sikap aktif merupakan karakter yang sulit lepas dari mereka, tak jarang sikap ini bisa berakhir buruk jika tidak diarahkan. Tugas guru dan orang dewasalah agar sikap ini bermanfaat. Belajar dengan rasa senang membuat anak-anak menyenangi proses belajar. Kondisi inilah yang menjadi pemicu untuk tak lelah menemani mereka. 

Saya selalu percaya, setiap anak terlahir dengan kecerdasan dan keistimewaannya masing-masing. Tugas guru adalah mengasah, membimbing, melejitkan bakat dan keistimewaan yang mereka miliki. 

(blog penulis : pendidikberpena.wordpress.com) 

Sekolah di AS hapus liburan seluruh hari raya keagamaan

Ilustrasi kalender. shutterstock.com
Merdeka.com - Sebuah sekolah di Negara Bagian Maryland telah menghapus seluruh libur keagamaan termasuk natal dan paskah hanya gara-gara ogah memberikan tanggal merah bagi perayaan muslim, Idul Fitri dan Idul Adha. Rencana ini bakal dilakukan tahun depan untuk kalender akademik 2015-2016.

Situs vox.com melaporkan, Kamis (13/11), awalnya para pemuka agama muslim mendesak pihak sekolah memberikan hari libur sama bagi perayaan keagamaan mereka. Mereka ingin sekolah tidak pilih kasih sebab semua keyakinan sudah ada tanggal merahnya termasuk perayaan Yahudi Yom Kippur dan Rosh Hashanah.

Ingin disejajarkan dengan keyakinan lain, para ulama Islam mengadakan dialog dengan pihak sekolah agar mereka mendapat hak sama atas kepercayaan yang dianut. Apalagi di tahun depan perayaan Idul Adha jatuh di hari sama dengan Yom Kippur. Warga muslim keberatan jika sekolah hanya mengakui perayaan Yahudi saja.

"Kami ingin dapat hak sama. Ini bukan hanya kasus di atas kertas. Ini simbol. Sekolah hanya perlu memberikan apa yang seharusnya kami dapat sebagai orang beriman dan pengakuan ini harus ada," ujar pemimpin muslim Saqib Ali.

Sebenarnya sekolah memberikan izin liburan keagamaan untuk mensiasati agar murid tidak absen di luar hari itu. Terkadang murid memang perlu libur bukan karena relijius tapi memang ingin berhenti sementara dari tugas-tugas sekolah.

Namun lagi-lagi langkah sekolah ini mendapat kecaman dari orang tua murid lain. Rencananya pihak sekolah serta seluruh orang tua murid dan pihak berwenang lainnya bakal menggelar diskusi dalam waktu dekat untuk membahas soal ini.

(mdk/din)


Kartu Indonesia Pintar Jangan Terburu-buru

Presiden Joko Widodo di dampingi oleh Ibu Negara Iriana peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014). Peluncuran kartu yang di hadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani,Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan menteri Kabinet Kerja lainya tersebut sebagai pemenuhan janji Jokowi semasa kampanye dulu. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penggiat Gerakan Indonesia Pintar meminta Presiden Joko Widodo menunda menandatangani rancangan instruksi presiden yang menandai peluncuran Kartu Indonesia Pintar. Mekanisme penyaluran bantuan itu dinilai belum jelas.

Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan menandatangani instruksi presiden (inpres) yang menandai peluncuran program Simpanan Keluarga Sejahtera, Indonesia Pintar, dan Indonesia Sehat beserta kartu-kartu untuk mengakses program itu pada awal minggu ini.

”Kami mendesak Presiden untuk tidak terburu-buru meluncurkan program dan menunda menandatangani rancangan inpres itu karena mengandung berbagai kelemahan,” ujar Alpha Amirrachman, Sekretaris Jenderal Gerakan Indonesia Pintar, lewat siaran persnya, Minggu (2/11).

Menurut Alpha, rancangan inpres itu tidak mencerminkan teknik operasional yang memadai untuk menjamin program penting itu dapat menyasar mereka yang betul-betul membutuhkan. ”Rancangan inpres ini menyebutkan TNP2TK (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) sebagai pintu data, sementara data yang dimiliki tidak secara komprehensif menggambarkan karakteristik hambatan bagi anak-anak dalam pemenuhan haknya, misalnya secara geografi, ekonomi, dan sosial,” ujarnya.

Belum jelas pula cara pemerintah mengantisipasi pelosok-pelosok wilayah yang tidak terdapat jasa perbankan. ”Jangan sampai penerima malah habis di ongkos untuk mendapatkan bantuan. Semestinya ada bank keliling untuk ke pelosok-pelosok. Bank pembangunan daerah juga sebaiknya dilibatkan untuk menjamin keterjangkauan,” ujar Yanti Sriyulianti, Ketua Gerakan Indonesia Pintar.

Peluncuran program itu terkesan terburu-buru dan tidak matang. ”Padahal, peningkatan sasaran dari program ini harus mencakup 40 persen dari keluarga termiskin. Semua penduduk miskin, tidak peduli miskin atau rentan miskin,” kata Yanti.

Penandatanganan rancangan inpres yang tidak matang itu oleh Presiden, menurut Yanti, berpotensi meruntuhkan kredibilitas Kartu Indonesia Pintar dan program lain. (ELN)


Editor: Hindra Liauw
SumberKOMPAS CETAK

Pesantren Kilat SD Badran Yogyakarta

Pada tanggal 19 Juni 2014 LSM Sketsa Yogyakarta mengadakan kegiatan pesantren kilat di SD Badran dari pukul 08.00 - 20.00. Apa saja kegiatan selama pesantren kilat? Mari kita lihat di dokumentasi berikut :

Trainer sedang memberikan materi mengenai iman dan taqwa kepada siswa SD Badran Yogyakarta
Siswa SD Badran Yk. antusias mengikuti materi yang diberikan oleh trainer.
Materi iman dan taqwa
Pelatihan sholat
Pelatihan Sholat
Pelatihan sholat
Pelatihan wudhu
Pelatihan wudhu
Siswa SD Badran Yk. membuka pengajian dongeng dan buka bersama dengan tilawah Al-Quran
Pengajian dongeng dan buka puasa SD Badran Yk. organized by LSM Sketsa Yk.

Pengajian dongeng dan buka puasa SD Badran Yk. organized by LSM Sketsa Yk.

Rayakan Kelulusan, Ribuan Siswa Bagikan 1.000 Nasi Bungkus

Pelajar di Yogya rayakan kelulusan dengan membagikan seribu nasi bungkus
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ribuan siswa dari SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 3 membagikan 1.000 nasi bungkus untuk warga di kawasan titik nol Km Yogyakarta, Selasa (20/5/2014).
Kegiatan ini digelar siswa sebagai bentuk ucapan syukur atas kelulusan mereka. "Total ada 1.000 nasi bungkus yang dibagikan untuk tukang becak, pengamen. Intinya untuk warga," ucao Fatjri Sumaji, siswa SMAN 3 Yogyakarta sekaligus koordinator pembagian nasi bungkus, Selasa siang.
Fatjri menuturkan, aksi bagi-bagi nasi bungkus ini juga sebagai wujud bakti sosial dan mencegah euforia kelulusan yang berujung pada tindakan negatif.
"Daripada konvoi yang hanya menghabiskan bensin dan corat coret seragam, ini lebih berguna bagi warga. Mencerminkan Yogya kota pelajar," tegasnya.
Ia mengungkapkan, dana untuk nasi semuanya dari uang sukarela siswa. Mereka menyisihkan uang saku untuk kegiatan sosial ini.
Sementara itu, salah satu penjual asongan di kawasan titik nol Km, Sumirah (55) mengaku senang dengan kegiatan siswa membagikan nasi bungkus. Ia menilai, ucapan syukur siswa ini lebih positif dibandingkan konvoi atau hura-hura seusai pengumuman kelulusan.
"Dari pada corat-coret, blayer-blayer motor keliling kota, mending seperti ini. Membantu orang-orang susah," katanya.
Copyright © 2013 Sketsa Jogja and Blogger Templates - Anime OST.